Rangkuman Materi US IPA SMP/MTs Tahun 2022 (Materi kelas 8)
Rangkuman Materi Persiapan Ujian Sekolah IPA - Fisika
Kelas XI SMP/MTs tahun 2022
Kelas XI SMP/MTs tahun 2022
Materi Kelas 8
GERAK LURUS
Menganalisiskarakteristik Gerak Lurus (grafik v-t)
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika benda bergerak dengan lintasan garis lurus dan kecepatannya tetap.
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat
Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat
Gerak lurus, baik GLB maupun GLBB dapat diilustrasi dengan sebuah kendaraan yang olinya bocor dan menetes di jalan raya, sebagai berikut :
Kelajuan pada GLB dan GLBB jika digambarkan pada grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu adalah sebagai berikut :
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika benda bergerak dengan lintasan garis lurus dan kecepatannya tetap.
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
- Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dengan kecepatan selalu berubah dan memiliki percepatan tetap.
- Gerak lurus berubah beraturan dibagi menjadi dua yaitu GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat.
Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat
- GLBB dipercepat adalah gerak lurus dengan kecepatannya selalu berubah semakin cepat, ditandai dengan nilai percepatannya positif.
- Contoh : mobil dari keadaan diam kemudian pengemudi menginjak pedal gas sehingga mobil bergerak.
Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat
- GLBB diperlambat adalah gerak lurus yang kecepatannya selalu berubah semakin lambat, ditandai dengan nilai percepatan negatif dan sering dinamakan perlambatan.
- Contoh : mobil yang semula bergerak dengan kecepatan tertentu kemudian pengemudi menginjak rem sehingga mobil lambat laun akan berhenti.
Gerak lurus, baik GLB maupun GLBB dapat diilustrasi dengan sebuah kendaraan yang olinya bocor dan menetes di jalan raya, sebagai berikut :
Kelajuan pada GLB dan GLBB jika digambarkan pada grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu adalah sebagai berikut :
USAHA
Menentukan salah satu besaran dalam besaran Usaha
Keterangan :
W = Usaha (Joule) \Sigma F = Resultan gaya (Newton)
s = perpindahan (meter)
Untuk menghitung resultan gaya atau \Sigma F adalah
- Usaha dideflnisikan sebagai gaya konstan F yang menyebabkan suatu benda mengalami perpindahan s yang arahnya sama dengan arah gaya F di sepanjang garis lurus.
- Secara matematis, usaha dirumuskan:
Keterangan :
W = Usaha (Joule) \Sigma F = Resultan gaya (Newton)
s = perpindahan (meter)
Untuk menghitung resultan gaya atau \Sigma F adalah
- gaya yang mengarah ke kanan bertanda positif
- gaya yang mengarah ke kiri bertanda negatif
Menganalis tekanan hidrostatis
Keteragan :
P_H = tekanan hidrostatis (N/m^2)
\rho = massa jenis zat cair (kg/m^3)
g = percepatan gravitasi (m/s^2)
h = kedalaman, diukur dari permukaan (m)
- Tekanan Hidrostatis merupakan tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam.
- Tekanan hidrostatis sebanding dengan kedalaman h. Maksudnya semakin dalam suatu benda, maka tekanan hidrostatisnya semakin besar pula
- Secara matematis dituliskan dalam persamaan berikut :
Keteragan :
P_H = tekanan hidrostatis (N/m^2)
\rho = massa jenis zat cair (kg/m^3)
g = percepatan gravitasi (m/s^2)
h = kedalaman, diukur dari permukaan (m)
HUKUM NEWTON
Menganalisis hubungan antara gaya dan massa dengan percepatan benda bergerak
Hukum II Newton menyatakan:
a = \frac{\Sigma F}{m}
Keterangan :
\Sigma F = resultan gaya (Newton)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)
Berdasarkan hukum II Newton,
Baca Juga :Hukum II Newton menyatakan:
“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda”.Hukum II Newton dapat dituliskan :
a = \frac{\Sigma F}{m}
Keterangan :
\Sigma F = resultan gaya (Newton)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)
Berdasarkan hukum II Newton,
- Percepatan benda sebanding dengan resultan gayanya, maksudnya semakin besar resultan gayanya maka percepatan benda semakin besar.
- Percepatan berbanding terbalik dengan massa benda, maksudnya semakin besar massa benda maka percepatannya semakin kecil.
Rangkuman Materi US SMP/MTs IPA-Fisika Kelas 7
Latihan Soal US SMP/MTs IPA-Fisika Materi Kelas 7
Rangkuman Materi US SMP/MTs IPA-Fisika Kelas 8
Latihan Soal US SMP/MTs IPA-Fisika Materi Kelas 8
Rangkuman Materi US SMP/MTs IPA-Fisika Kelas 9
Latihan Soal US SMP/MTs IPA-Fisika Materi Kelas 9
PESAWAT SEDERHANA
Menentukan salah satu besaran pada pengungkit jika besaran yang lain diketahui
Keterangan :
w = berat beban (Newton)
L_b = lengan beban (meter)
F = gaya (Newton)
L_k = lengan kuasa (meter)
- Tuas atau pengungkit adalah pesawat sederhana yang berbentuk batang keras sempit yang dapat berputar di satu titik. Titik ini titik tumpu.
- Pada tuas berlaku hukum kekekalan usaha yang menyatakan bahwa usaha masukan sama dengan usaha keluaran, dirumuskan:
Keterangan :
w = berat beban (Newton)
L_b = lengan beban (meter)
F = gaya (Newton)
L_k = lengan kuasa (meter)
CAHAYA DAN ALAT OPTIK
Menyelidiki pembiasan cahaya
PEMBIASAN CAHAYA (Refraksi)
Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambatan gelombang cahaya ketika melewati dua medium dengan kerapatan berbeda.
Hukum Snellius
PEMBIASAN CAHAYA (Refraksi)
Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambatan gelombang cahaya ketika melewati dua medium dengan kerapatan berbeda.
Hukum Snellius
- Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
- Jika sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium lebih rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. (merapat ⟶ mendekat)
- Jika sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat, sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. (merenggang ⟶ menjauh)
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Menjelaskan hubungan antara panjang gelombang, frekuensi, cepat rambat, dan periode gelombang
Panjang gelombang (\lambda)
Panjang gelombang adalah panjang satu bentuk gelombang.
Pada gelombang transversal panjang satu gelombang adalah :
\lambda = \frac{s}{n}
Keterangan :
\lambda = panjang gelombang (m)
s = jarak gelombang (m)
n = banyak gelombang
Cepat Rambat Gelombang
Cepat rambat gelombang : jarak yang ditempu gelombang tiap satuan waktu.
v = \frac{s}{t}
Keterangan :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
s = jarak tempuh gelombang (m)
t = waktu tempuh gelombang (s)
Hubungan cepat rambat, panjang gelombang, periode, dan frekuansi :
v = f \cdot \lambda \ atau \ v = \frac{\lambda}{T}
Keterangan :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
T = periode gelombang (sekon)
f = frekuensi gelombang (Hz)
\lambda = panjang gelombang (m)
Panjang gelombang (\lambda)
Panjang gelombang adalah panjang satu bentuk gelombang.
Pada gelombang transversal panjang satu gelombang adalah :
- jarak antara satu bukit dan satu lebah
- jarak antara dua buah bukit berdekatan
- jarak antara dua buah lembah berdekaan
\lambda = \frac{s}{n}
Keterangan :
\lambda = panjang gelombang (m)
s = jarak gelombang (m)
n = banyak gelombang
Cepat Rambat Gelombang
Cepat rambat gelombang : jarak yang ditempu gelombang tiap satuan waktu.
v = \frac{s}{t}
Keterangan :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
s = jarak tempuh gelombang (m)
t = waktu tempuh gelombang (s)
Hubungan cepat rambat, panjang gelombang, periode, dan frekuansi :
v = f \cdot \lambda \ atau \ v = \frac{\lambda}{T}
Keterangan :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
T = periode gelombang (sekon)
f = frekuensi gelombang (Hz)
\lambda = panjang gelombang (m)
Post a Comment for "Rangkuman Materi US IPA SMP/MTs Tahun 2022 (Materi kelas 8)"